Kritik Ilmiah Terhadap Ta'liqot Abdullah Ibn Baz Pada Shohih Bukhari



Awalnya buku ini ditulis oleh Sheikh Ahmed el-Nour Mohamed el-Hulwi el-Tshadiy, seorang Imam dan Khatib di Chad, negara di Afrika Tengah pada 7 Jumadil Tsani 1433 H/28 April 2012. Sekarang, buku yang terdiri dari 10 bab ini sudah memasuki cetakan kedua pada tahun 2015, setelah mengalami revisi pada tubuh pembahasan yang penting untuk diperbaiki.

Dalam muqaddimah kitab, penulis berusaha mengajak pembaca untuk melihat beberapa Ta'liqot seorang ulama terhadap salah satu kitab terbaik dalam Hadis, yaitu Fathul Bari karya Imam Ibn Hajar Al-Atsqolani asal Mesir, syarh kitab Shohih Bukhari. Menurutnya, ada beberapa Ta'liqot Syeikh Abdullah Ibn Baz terhadap Fathul Bari yang salah kaprah dan bertentangan dengan keyakinan sebagian ulama Asyairah, khususnya dalam bidang Akidah. Syeikh Abdullah Ibn Baz adalah ketua Jamiah Islamiyyah di Madinah, beliau wafat pada tahun 1421 H.





Contoh pembahasannya adalah: 

1. Pentaklik menemukan kesalahan-kesalahan Muallif (Ibn Hajar) dalam kitabnya yang tidak diislah oleh ulama semasa Ibn Hajar atau setelahnya.

Bantahan penulis: Jika terdapat kesalahan fatal apalagi dalam akidah dalam Fathul Bari, maka ulama sezamannya tidak akan diam. Lagipula, kitab Fathul Bari sudah menjadi salah satu kitab Muktamad sebagai syarh Kitab Sohih Bukhari. Terlebih jarak antara Muallif dengan pentaklik terpaut ratusan tahun.

 2. Pentaklik membantah pernyataan Ibn Hajar yang mentanzih Allah menempati tempat dan ruang.

Bantahan penulis: Penulis memaparkan beberapa bantahan terhadap pernyataan bahwa Allah menempati ruang dan tempat (yaitu di atas/arsy) seperti pendapat pentaklik. Bantahan2 tersebut menurut perkataan ulama-ulama Asyairah, seperti Ibn Hajar, Imam Qurtubi, Imam Subki, Imam Sanusi dan sebagainya.

Kebanyakan pembahasan di buku ini berkaitan dengan akidah yang mengerucut pada Tajsim Allah, yang mana sangat bertentangan dengan akidah Asyairah. Oleh karena itu, penulis memaparkan banyak sekali perkataan ulama-ulama Asyairah (seperti Imam Nawawi, Imam Zahid Al Kautsari, Imam Baihaqi, Ibn Daqiq Ied dan lain-lain) dalam membantah apa yang ditaklik oleh Syeikh Abdullah ibn Baz dalam kita Fathul Bari. Selain 2 masalah di atas, masih banyak permasalahan yang dianggap krusial bagi penulis. Seperti misalnya Pentaklik menafikan Ta'wil ayat mutasyabihat secara mutlak. Baik itu Ta'wil dari Imam Bukhari sendiri, Ta'wil Ibn Abbas, Ta'wil Ja'far Shadiq ataupun ulama-ulama lainnya.

Namun, penulis tidak memaparkan semua Ta'liqot yang ada dalam Fathul Bari. Ia hanya bermaksud membuat kitab ini seperti ringkasan, dan yang ditulis pun hanya pembahasan yang dianggap penting saja. Tentunya kitab ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga kitab ini bermanfaat bagi pembaca dan mengislah jika ada kesalahan di dalamnya.


0 comments: